Agus Mulya
Agus Mulya
  • Feb 26, 2022
  • 3912

H. Sunarna, S.E,M. Hum, Hadiri Kegiatan Bimbingan Teknis Aplikasi Bioflok di Cilacap

Cilacap - Anggota Komisi IV DPR-RI Fraksi PDI-P, H. Sunarna, S. E., M. Hum, melakukan kunjungan dalam rangka kegiatan, "Temu Lapang", Bimbingan Teknis Aplikasi Pengelolaan Kesehatan Ikan, bekerjasama Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang, kegiatan berlangsung, dan bertempat di New Aroma, Jumat (25/02/2022).

Bioflok merupakan teknologi budidaya ikan, suatu teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen serta pemanfaatan mikroorganisme secara langsung.

Dalam acara dihadiri, Anggota Komisi IV DPRI-RI, H. Sunarna, S.E., M. Hum dan rombongan, Peserta pelatihan yang terdiri dari dua Pokdakan, yakni Pokdakan Rahayu Pertiwi desa Bumireja Kecamatan Kedungreja, Pokdakan Mina Sido Mulyo desa Cijati Kecamatan Cimanggu, Turut hadir pada acara, Prof. Purnama Sukardi Guru besar Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto, Kepala Balai BPKIL Serang yang diwakili Cahyadi, A. Pi, serta Kepala Dinas KKP Kabupaten Cilacap Dityasa Pradipta.

"Acara ini dalam dalam rangka pelatihan teknis bimbingan aplikasi bioflok, bioflok ini nantinya untuk kelompok perikanan, namun dapat dilokasikan di dekat rumah, " ujar Sunarna, mengawali penyampaian.

Kita akan memberi bantuan nantinya kepada kelompok, baik Bioflok, ikan serta pakan ikan, sebelum bantuan diturunkan, kita lakukan pelatihan dulu, pelatihan dan bimbingan teknis, bagaimana tata kelola mulai dari pembangunan sampai pelaksanaan program dari ikan yang dibudidayakan di Bioflok itu nanti, " jelas Sunarna. 

Kita bekerjasama dengan Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang dan hari ini turut hadir, dan nantinya juga untuk mendampingi program teknis Bioflok, harapannya kesejahteraan kelompok nantinya dapat meningkat, " tuturnya. 

Tak hanya menghadiri acara "Temu Lapang" yang digelar, dalam kegiatannya, Sunarna berkesempatan melakukan peletakan batu pertama dalam rangka pembangunan kampung nelayan maju di Cilacap.

"Kampung nelayan maju nantinya sebagai percontohan kampung nelayan yang memang di desain secara fisik bagus, baik dari segi penataan, tata kelola, ramah lingkungan, diharapkan mampu  nantinya menarik  minat investor untuk berinvestasi, terlebih kampung nelayan maju nantinya bisa menjadi salah satu destinasi wisata, " tambah Sunarya. 

Lanjut, Sunarna bahwa, Pembangunan kampung nelayan maju, "Awal kita lakukan pembangunan fisik dulu, pelabuhan manajemen bagi nelayan, Bagaimana tata kelola ikan ditempat itu, semakin tempat itu bagus, baik, maka bisa menjadi wisata sehingga berdampak terhadap minat para investor, " bebernya.

Harapan kita kesejahteraan nelayan dapat meningkat, Nelayan Cilacap merupakan nelayan paling besar di Jawa Tengah, termasuk garis pantainya juga panjang, itu luar biasa, kalau kampung nelayan maju bisa terbangun, bisa menjadi percontohan bagi daerah atau tempat-tempat yang lain, " harap Sunarna.

Mewakili Kepala BPKIL Serang, Cahyadi, A. Pi, menyampaikan, hari ini kita lakukan kegiatan, Balai Pengujian Ikan dan Lingkungan, kami bekerjasama dengan Anggota DPR-RI Komisi IV, melakukan "Temu Lapang", Aplikasi Budidaya sistem Bioflok, " katanya.

"Alkhamdulilah kegiatan terlaksana sukses, untuk peserta cukup banyak tidak kurang dari 50 orang bahkan lebih, Mudah-mudahan peserta yang hadir memperoleh ilmu untuk bekal kegiatan Bioflok, " jelas Cahyadi.

Harapan kami dari Balai, Teman-teman bisa sukses budidaya ikan melalui sistem Bioflok, namun demikian jangan lupa gunakan obat-obat ikan yang sudah teregristasi Kementrian Perikanan, semoga temu lapang ini membuka wawasan secara ekonomi bisa mengejar, karena pada prinsipsinya budidaya itu harus untung, dan jangan rugi, " tandas Cahyadi.

Sementara itu Prof. Purnama Sukardi Guru Besar Universitas Jenderal Sudirman, berharap para kader dapat memanfaatkan, "Temu Lapang" agar bisa berbudidaya dengan baik, tentu secara ekonomi yang berdampak terhadap kegiatan ekonomi yang ada di wilayah Kabupaten Cilacap, " pinta Profesor.

"Keuntungan teknologi ini sebetulnya nanti dengan adanya bioflok maka hasil floc-floc dari bakteri bisa untuk mengurangi biaya oprasional pakan, dan pakan saat ini menjadi masalah utama karena harganya mahal, " ujarnya.

Dengan sistim bioflok bisa mengurangi jumlah pakan sehingga diharapkan dapat menciptakan keuntungan yang lebih baik. Secara ekonomi hasil pendapatan penjualan harus 2 kali dari harga pakan, semisal harga pakan Rp. 12 ribu maka ketika jual hasil hanya mencapai Rp. 15 ribu, itu tidak masuk, dan itu berlaku bagi ikan yang membutuhkan protein tinggi seperti halnya ikan lele.

Maka itu kami sarankan untuk mengubah budidaya, kita budidayakan ikan-ikan yang butuh protein rendah seperti halnya, nila dan bawal, dengan cara metode bioflok kita bisa menghemat, kita tidak harus memberi pakan konvensional dari pabrik, dengan demikian keuntungan tentu bisa didapat, " terang Profesor.

Apresiasi diberikan Kepala Dinas KKP Kabupaten Cilacap, atas kunjungan yang dilakukan beliau Anggota DPR-RI Komisi IV.

"Kami mengapresiasi luar biasa atas kunjungan dan kehadiran beliau Bapak H. Sunarna di Kabupaten Cilacap, " ucap Dityasa Pradipta Kepala KKP Kabupaten Cilacap.

Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama beliau ditunjuk langsung untuk melakukan kegiatan-kegiatan semacam ini, " imbuhnya.

Sebelumnya beliau juga telah melaksanakan kegiatan peletakan batu pertama untuk pembangunan kampung nelayan maju, program tersebut merupakan program Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, namun luar biasa dan itu merupakan aspirasi dari beliau Bapak H. Sunarna, " tuturnya.

Harapan ke depan sebagai percontohan untuk ditiru kampung-kampung lain terutama kampung nelayan maju yang sedianya akan di bangun di Cilacap, karena di Indonesia baru ada 5 yang notabene sebagai kampung nelayan maju, dan salah satunya nanti di Cilacap, " pungkas Dityasa.

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU