Secara Daring, Bapas Nusakambangan Ikuti Penguatan Inspektur Jendral Kemenkumham

CILACAP - Secara virtual, Seluruh Pegawai Bapas Nusakambangan Mengikuti penguatan oleh Inspektur dengan Tema tiga M yaitu, Menyapa Mengajarkan dan Menyadarkan. Kegiatan yang terpusat di Aula Kresna Basudewa Kantor Wilayah dibuka oleh Kakanwil kemenkumham Jateng, A Yuspahruddin, Senin (23/05/2022).

Dalam presentasinya, Yuspahruddin memaparkan tentang gambaran umum, realisasi anggaran, capaian IKPA dan Smart, serta kondisi penyebaran Covid-19 terkini. Selain itu Ia juga melaporkan penghargaan yang telah diperoleh Kanwil Kemenkumham Jateng, data WBP, pelayanan yang telah diberikan dan progres Pembangunan Zona Integritas.

Baca juga: Selesai Timba Ilmu di Pulau NK, Satriya Sancaya Karyadhika Poltekip Angkatan 52 Resmi Ditutup

kemudian dilanjutkan materi Inti oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Hukum dan HAM Razilu. Dalam paparannya Irjen menekankan beberapa hal diantaranya, agar Seluruh Pegawai Kemenkumham harus memiliki pikiran yang luar biasa dalam mencapai segala sesuatu. MenjadikAN nilai-nilai Semakin PASTI Menjadi semakin nyata, yaitu semakin Professional, akuntable, sinetgy transparan dan inovasi dalam menjalankan pekerjaan. Semakin Bangga dan Berakhlak dalam melayani bangsa. Memantaskan diri menjadi Aparatur negara yang Mumpuni yaitu  Mampu melaksanakan kebijakan publik dengan baik, Mampu menjadi pelayan publik, Menjadi pemersatu bangsa.

"Mampu mengaplikasikan WBK WBBM dalam melaksanakan tugas, apalah arti mencapai WBK WBBM kalau dalam penerapannya tidak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Jaga pikiran untuk senantiasa positif. karena pikiran akan menjadi perkataan, perkataan menjadi prilaku, prilaku menjadi kebiasaan, kebiasaan menjadinilai dan nilai menjadi Takdir kita", ungkapnya.

Baca juga: Anggota TNI Koramil Nusawungu Melatih LDDK SMKN Nusawungu

Sebagai penutup Irjen Mengajak seluruh pegawai Kemenkumham Jateng untuk menjadi Insan pengayoman Sejati, yaitu Mereka yang senantiasa berkinerja tinggi, menjaga integritas & budaya anti korupsi, serta menyumbang berbagai prestasi seraya menghindarkan diri menjadi benalu, parasit, dan virus organisasi.

(N.Son/*)

Baca juga: Dede Yusuf: RUU Pendidikan dan Layanan Psikologi Kedepankan Saksi Administrasi